Misa kaul kekal dua biarawati DSY. Foto: Istimewa
Manado, KOMENTAR.ID —
Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC memimpin misa kaul kekal dua suster Konggregasi Dina Santu Yoseph (DSY) Manado, yang diadakan di biara DSY Lotta, Minggu (4/10/2020).
Mendampingi uskup pada misa yang hanya dihadiri biarawati konggregasi termasuk dua Anggota Dewan Pimpinan yakni Sr. Theresilla Rore dan Sr. Geralda. Perayaan sambil memerhatikan protokol kesehatan tersebut ikut dihadiri Pastor Rhein Saneba Pr (Pastor Paroki St. Yohanes dan Kornelius Lotta), Pastor Clemens Joy Derry Pr (Ketua Komisi PSE-KM), Pastor I Wayan Sugiarta Pr (Komisi PSE-KM) dan Frater Diakon Micky Kojongian Pr.
Pelaksanaan upacara pengikraran kaul kekal, setelah homili uskup, diawali lagu Roh Kudus, pemanggilan maka dan tanya-jawab dengan Pemimpin Umum Konggregasi DSY Manado Sr. Christina Tandayu, penyerahan lilin dan pengikraran kaul.
Kemudian, pemberkatan dan penyerahan cincin, penyerahan lilin kepada Bunda Maria, penandatangan surat perjanjian kaul dan diakhiri lagu Gita Sang Surya oleh para suster DSY.
Dalam homilinya yang mengutip Yesaya 5 : 1-5,. Mgr. Rolly (panggilan akrab uskup) mengungkapkan, pemberian Tuhan yakni kebun anggur, yang merupakan lambang kesejahteraan, membutuhkan tanggapan, tentu dengan tanggung jawab.
Disebutkan, kalau Bapa mengasihi kita maka kita juga harus saling mengasihi, seperti perintah Bapa. Dalam kaitan dengan itu, kita merayakan kaul kekal sebagai pemberian Tuhan lewat Konggregrasi DSY Manado. Pemberian yang lunar biasa bagi kita, yang memerlukan tanggapan dengan mempertanggungjawabkan apa yang diterima itu.
Maka, seperti kata Paulus kepada jemaat di Filipi (Fil. 4 : 6-9), sambung uskup, apa yang telah kamu pelajari, apa yang telah kamu dengar, apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.
Bila kamu melakukan itu maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Ini juga menjadi suatu panggilan bagi kita termasuk Sr. Priska dan Sr. Christofora.
“Apa yang telah suster pelajari, dengar dan lihat lewat Konggregasi DSY kiranya bisa dibagikan kepada orang lain,” ujar Mgr. Rolly seraya mengajak kita pergi (mempertanggungjawabkan pemberian dari Tuhan) dengan menghasilkan buah-buah iman.
Sr. Priska Ware ketika memberikan sambutan mengungkapkan pujian dan syukur kepada Tuhan yang telah memilih dan memanggil ia dan temannya sehingga hari ini boleh dengan mantap mengikarkan Tri Prasetia seumur hidup.
“Kami sangat berbahagia karena hari ini boleh mengalani dan merasakan ikrar setia kekal kami ini,” tuturnya.
Sr. Priska mengakui, banyak lika-liku hidup yang telah dialami dan lewati dalam menjawab panggilan Tuhan ini. Meskipun ada begitu banyak cinta, dukungan dan kekuatan yang diterima selain dari Tuhan sendiri, juga dari berbagai pihak dalam pembentukan kepribadian, pertumbuhan dan perkembangan hidup rohani mereka.
Dalam kata pembuka misa, Mgr. Rolly berharap, sabda Tuhan yang dikutip dari Injil Yohanes 15 : 16 (Aku telah memilih kamu dari dunia supaya kamu pergi dan menghasilkan buah-buah, dan buahmu itu tetap) yang dijadikan motto kaul kekal ini, menjadi landasan bagi kedua suster untuk tetap berkomitmen seumur hidup.
“Semoga saudari-saudari kita ini paham bahwa dalam perjalanan hidup ke depan, bukan hanya suka akan mereka hadapi terapi juga duka. Seperti keyakinan pendiri konggregasi Suster-suster DSY Manado Mgr. Petrus Joseph Savelberg yaitu menyerahkan semuanya pada penyelenggaraan Ilahi dan percaya bahwa Allah sudah menolong, Allah sedang menolang, dan Allah akan senantiasa menolong,” ujar Mgr. Rolly. (*)