Satu Warga Masih Tertimbun, Basarnas Manado Hentikan Sementara Percarian Korban

0
256

Basarnas Manado melakukan pencarian korban longsor di Malalayang. Foto: Istimewa

Manado, KOMENTAR.ID

Basarnas Kota Manado terpaksa menghentikan sementara pencarian korban longsor di wilayah Malalayang. Hasan (30), korban tanah longsor, hingga pukul 00.35 Wita, Minggu (17/1) belum ditemukan. 

Kepala Basarnas Manado, Zuhri Sinaga mengatakan, pencarian akan dilanjutkan Minggu pagi, mengingat cuaca buruk dan pertimbangan dampak berikutnya. 

“Kita lanjut besok jam 7 pagi. Selain karena sudah malam dengan pencahayaan yang kurang, kondisi cuaca buruk di mana hujan lebat terus turun, juga menjadi faktor penundaan proses pencarian korban,” kata Sinaga.

Basarnas bertekad akan terus mencari korban tanah longsor, karena memang sudah menjadi tugas pokok dari Basarnas.

“Tapi, faktor keselamatan tim juga harus diperhitungkan. Intinya, jangan sampai justru kita menambah korban lain,” tutur Sinaga.

Di lokasi kejadian, petugas terpaksa memundurkan eskavator, karena konstruksi tanah yang rapuh dan membuat alat berat tersebut bergoyang.

“Tanah sudah lembek dan konstruksi tidak kuat. Takutnya jadi longsor baru,” tutur beberapa petugas.

Tanah longsor menerjang kos-kosan di Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (16/1) hari ini. Meini Pondaag (52), seorang guru SMA Negeri, yang juga pemilik kos-kosan menjadi korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

Satu orang lainnya atas nama Hasan (30) masih belum ditemukan hingga malam ini. Sementara, satu orang penghuni kos lainnya, Kevin berhasil selamat walaupun harus mengalami luka-luka. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here