PILWAKO BITUNG, Hati-hati Ada Pesan Satanic

0
310
Ilustrasi
Bitung, KOMENTAR.ID
Konstalasi politik di kota Bitung kian memanas, bahkan mulai terlihat berjalan tidak sehat. Black campaign atau kampanye hitam mulai menyerempet  lembaga keagamaan yang selama ini kerap jadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan.
Misalnya, pandangan beberapa oknum yang menyoroti partisipasi jemaat dalam hal konsumsi untuk mendukung kegiatan gerejawi telah dianggap sebagai penguras APBD.
Tidak sampai di situ, pelayanan Firman di mimbar dan ayat kitab suci dianggap sebagai pencitraan politik.
Narasi-narasi sesat yang dibangun oleh beberapa oknum diduga memiliki tujuan agar jemaat tidak lagi percaya akan kegiatan keagamaan, serta menjauhkan jemaat dari keterlibatan tanggung jawab bergereja serta membangun ketidakpercayaan kepada hamba Tuhan dan ayat-ayat dalam kitab suci.
Menyikapi kondisi ini Aktivis Robby Supit angkat bicara. Menurutnya hal ini juga merupakan upaya merusak tatanan pemerintahan yang sementara berjalan.
“Saya melihat ini bukan hanya murni black campaign untuk tujuan politik  tetapi sudah menjadi pembusukan kepada pemerintahan yang sah,” kata Supit.
Dikatakannya lagi, hal tersebut tidak mungkin dapat dilakukan oleh orang-orang yang beragama.
Sebaliknya ia menduga ada kuasa setan yang telah mempengaruhi sehingga mereka mampu melakukan penghujatan demi penghujatan.
“Saran saya adalah masyarakat harus berhati-hati karena ada pesan pesan satanic yang dibungkus dalam black campaign di 2024,” ujarnya.
Di satu sisi ia berharap situasi ini boleh disikapi dengan serius oleh lembaga penyelenggara Pemilu, termasuk pihak keamanan untuk mengambil tindakan tegas bagi penggiat Medsos.
“Jangan sampai semakin meresahkan dan  memberi dampak lebih buruk menjelang dilaksanakannya Pilwako bulan November nanti,” kuncinya.
[kid]