Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL). Foto: Istimewa
Manado, KOMENTAR.ID
Iklim politik masa-masa Pilkada Manado tak pernah absen dari kegaduhan. Para pelaku politik menggunakan peran buzzer untuk merebut kekuasaan dengan satu taktik, menyeret pemegang kekuasaan ke wilayah hoax. Dan itu menyasar tanpa ampun ke sosok yang sudah dua periode memegang tampuk pemerintahan, yakni Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL).
Dua kali di penghujung periode pemerintahan, GSVL dimangsa lawan politiknya. Lantas apa hubungan GSVL dan kegaduhan politik ibukota saban Pilkada?
Kata segelintir pihak, sumber utama kegaduhan ada di kepala GSVL. Otak yang melahirkan inovasi dan kreatifitas mengelola pemerintahan. Itu tampak pada beragam terobosan GSVL selama memimpin Manado. Dampak linear dari terobosan ini adalah elektabilitas GSVL. Bahkan ikut memengaruhi elektabilitas sang isteri Julyetha Paulina Amelia Runtuwene (JPAR).
Menurut peneliti sekaligus pengamat politik Sulut Fred Beny Sumual SIP, awal pemerintahannya, GSVL mendobrak kemapanan pemimpin konvensional sebelumnya, yang cenderung kering inovasi dan kreatifitas. Lahirlah 8 program cerdas di periode 2009-2014.
“Publik kemudian melihat ada transisi pelayanan pemerintahan ke arah inovasi dan kreasi berbasis teknologi,” ujar Sumual, di Manado, Selasa (3/10).
Program dana duka, Pembangunan Berbasis Lingkungan (PBL), Universal Coverage, bantuan lansia, rohaniwan adalah model terobosan ikonik yang belakangan menjadi ancaman bagi lawan politik menjelang Pilkada 2015.
“Semua program ini menjadi titik pemicu elektabilitas GSVL melejit di paruh 2015 silam. Lawan politik bergelora menjegal GSVL baik di ranah hukum maupun di wilayah politik. GSVL lolos,” tutur Sumual.
Pilkada 2015 silam, GSVL dihadang lawan-lawan politik. Dia bahkan dengan susah payah harus mendapatkan SK Partai Demokrat di masa itu. Bersama Mor Dominus Bastiaan, GSVL yang merupakan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia (APEKSI) tak berhenti berinovasi. Masyarakat mengapresiasi semua inovasi GSVL. Lagi-lagi lawan politik ‘keberatan’. Bahkan mendesain beragam opini yang meresisten kinerja GSVL.
Personil DPRD Manado Arthur Rahasia mengatakan, inovasi dan kreatifitas GSVL bukan lahir dari rahim yang kosong. Ide dan kebijakan pemerintahan itu lahir dari pengalaman GSVL menghadapi dua bencana besar. Banjir bandang 2014 dan wabah Covid-19 memecut energi, pikiran dan mental GSVL menelorkan kebijakan, inovasi dan kreatifitas pemerintahan.
GS Vicky Lumentut saat mengikuti toping mall pelayanan satu atap di kawasan Manado Town Square. Foto: Kominfo Pemkot Manado
“Dua pengalaman ini mengajarkan GSVL untuk melahirkan kebijakan populis di masa genting. Ini tidak mudah. Bahkan gampang dipelintir lawan politik. Mereka yang memiliki hasrat merebut kekuasaan dengan skenario horor. Memojokan GSVL dengan aneka trik, modus dan opini hoax,” tandas jelas Rahasia. (*)