Wakil Bupati Talaud, Moktar Arunde Parapaga. (Istimewa/Komunikasulut) |
Talaud, KOMENTAR.ID
Pemerintah Kabupaten Talaud kembali menutup semua objek wisata terhitung mulai Jumat (15/01/21) hari ini, hingga 14 hari ke depan.
Penutupan tempat pariwisata dilakukan guna menekan penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19 di kabupaten perbatasan tersebut.
“Kita sudah ada enam kasus (Covid-19). Jangan tunggu lebih banyak lagi. Yang kita ambil ini langkah luar biasa, bukan biasa lagi,” tegas Wakil Bupati Talaud Moktar Arunde Parapaga, via telepon, Jumat (15/01/21) sore.
Menurut dia, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Talaud harus benar-benar ditangkal, apalagi pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021.
“Ada sekitar 30 ribu warga yang datang ke Talaud saat Natal dan Tahun Baru. Datanya begitu. Terbanyak masuk dari pelabuhan. Khusus tanggal 23 (Desember), jumlah manifest penumpang kapal mencapai 2500 orang. Itu untuk satu hari dari tiga kapal. Kami kewalahan untuk mendeteksi,” urainya.
Salah satu objek pariwisata yang ditutup adalah Pulau Sara. Pulau pasir putih ini menurut Moktar ditutup karena menjadi salah satu spot yang ramai dikunjungi warga.
“Tadi saya dapati sendiri, banyak warga berkerumun di sini. Tidak pakai masker. Ini sangat tidak baik untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Tokoh agama dan tokoh masyarakat Lirung juga meminta agar aktivitas di Pulau Sara untuk disetop dulu,” tegas Moktar.
Di sisi lain pemerintah menurutnya akan melakukan evaluasi dalam 14 hari ke depan. Bila terjadi penurunan kasus, maka objek pariwisata besar kemungkinan akan dibuka kembali.
“Kita semua pastinya berharap Kabupaten Talaud akan terbebas dari penyebaran Covid-19. Makanya hal paling sederhana yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas,” tukas Moktar Parapaga.
(kid/yha)