Jiah! SAS Bikin Pilkada Tomohon tak Semenarik Dahulu

0
270

Ketua Tim Pemenangan OD-SK Tomohon Syerly Adelyn Sompotan (SAS). Foto: Istimewa

Tomohon, KOMENTAR.ID
Pilkada Kota Tomohon tak menarik pilkada sebelumnya. Ruang kompetisi makin sepi. Ada fenomena ‘solo run’ yang menunjukan pasangan calon (paslon) PDIP dan Gerindra Caroll Senduk – Wenny Lumentut (CS-WL) berlari sendiri. Baik surveyi, polling media sosial maupun interview warga, paslon nomor urut 2 itu seperti makin meninggalkan dua pasangan wanita-wanita dan pasangan perseorangan.
PDIP dianggap sudah menang jauh-jauh hari sebelum pemungutan 9 Desember 2020. Lantas apa indikator PDIP peluang menang di sarang Jimmy F Eman (Golkar)? 
Pengamat politik Fredy B Sumual SIP mengutarakan, penempatan figur Syerly Adelyn Sompotan (SAS) dinilai menyumbang peluang besar bagi CS-WL. SAS memiliki 44 komunitas binaan yang sampai saat ini masih awet menyokong keputusan politik Wakil Walikota Tomohon itu. Perkiraan 30 ribu lebih pendukung SAS ramai-ramai eksodus mendukung CS-WL. Fenomena inilah yang membuat rentangan jarak CS-WL dan dua paslon lain terlampau jauh.
“Faktor SAS sangat berpengaruh. Itu karena SAS mampu merawat hubungan kerja dengan komunitas pendukung. Tentu parameternya adalah intensitas kinerja SAS,” jelas Sumual. 
Ia menambahkan, konstelasi Pilkada Tomohon itu bagai anomali. Di sarang Golkar dengan kendali Jimmy F Eman, tapi elektabilitas PDIP melejit ekstrim.
“Kalau kita cermati faktor utama adalah kapabilitas dan latarbelakang CS-WL. Tapi ketika SAS datang dengan ribuan pendukung yang membawa emosi politik, saat bersamaan gelombang pemilih menemukan pilihan baru di tubuh PDIP. Ini fakta kasatmata,” tandas Sumual. 
Diketahui, SAS merupakan Ketua Tima Pemenangan OD-SK Tomohon. Efek ini dianggap ikut mempengaruhi dukungan pemilih ke CS-WL karena sama-sama dari PDIP. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here