Balap lari liar di ruas jalan Kolongan, Minahasa Utara, Jumat (09/10/2020) malam. (Foto: Erlangga Alif) |
Minut, KOMENTAR.ID
Balap yang biasanya adalah ajang balapan kendaraan di jalan raya, kini disuguhkan dalam gaya baru oleh anak muda di Minahasa Utara (Minut), yakni lari liar.
Terpantau, jalan protokol Manado-Bitung tepatnya di Desa Kolongan, tiap malamnya ramai dipenuhi anak muda yang mengikuti balap lari tak resmi ini, ataupun sekadar datang menonton.
Balap lari liar ini tersedia dengan berbagai kelas yang panjang treknya mulai dari 200 meter sampai 500 meter.
Levi, salah satu pelari balap lari liar mengatakan bahwa awalnya dia hanya sekadar iseng beradu lari dengan kawannya.
“Pertama cuman iseng di lorong deng tamang, mar karena keasikan akhirnya, jadi tiap malam lomba lari di muka jalan,” ungkap pelari amatir ini.
Tak main-main, lomba lari ini juga dijadikan ajang taruhan bagi sebagian penonton. Jumlah taruhan yang dipasang pun tak sedikit, mencapai kisaran Rp350 ribu-Rp2 juta.
“Kalah banya nih malam,” seloroh Krabs dengan wajah penyesalan karena pelari jagoannya ternyata masih kalah cepat.
Di satu sisi, balap lari liar ini dinilai cukup mengganggu lalu lintas karena digelar di tengah jalan raya.
“Tengah malam biasa sedikit macet, pertama kita pikir ada kerusuhan. Tak taunya ada lomba lari. Semoga nanti mereka bisa difasilitasi pemerintah, supaya dapat menyalurkan bakatnya dan tak mengganggu pengguna jalan,” timpal Osep sopir truk kontainer yang sering melewati jalan tersebut.
(erl/kid)